Selainitu, serat spindle menempel pada dua sentromer di masing-masing kromosom homolog. Proses selanjutnya bernama anafase 1. Pada anafase 1, kromosom homolog akan bergerak menuju kutub yang berlawanan akibat tarikan dari benang gelendong. Selain itu, juga akan terjadi reduksi kromosom. Proses selanjutnya setelah anafase 1 adalah telofase 1.

Kegiatan dalam proses mengamati kaitannya adalah dengan melihat objek yang berada dalam jangkauan visual. Pengamatan dilakukan dalam perkembangan ilmu geografi sebagai pendekatan spasial guna meraih data yang diinginkan. Saat melakukan kegiatan pengamatan, yang perlu diperhatikan adalah tujuan dari apa yang hendak dicari. Untuk selanjutnya menganalisis objek yang perlu dikaji secara mendalam pada pembelajaran geografi. Mengamati suatu objek disebut dengan interpretasi citra. Membahas interpretasi citra kaitannya adalah dengan materi penginderaan jauh. Pada artikel kali ini kajian penginderaan jauh akan lebih ditekankan pada tahap-tahap interpretasi citra. Tidak perlu pokok bahasan mengenai spasial temporal untuk melakukan pengamatan atau interpretasi citra. Karena tahapan interpretasi citra dapat kita pelajari sebagai berikut. Interpretasi citra adalah langkah untuk mendapatkan gambaran suatu objek melalui citra foto dan citra non foto yang tidak hanya dilakukan hanya dengan mengambil gambar secara langsung. Diperlukan beberapa tahapan interpretasi citra agar bisa mendapatkan gambaran secara lugas mengenai objek yang perlu dikaji. Hal ini sesuai dengan jenis-jenis citra secara umum dalam objek studi geografi. Bentuk Tahapan Interpretasi Citra Tahapan ini berfungsi untuk menyempurnakan proses pengambilan gambaran objek citra. Dalam tahapan-tahapan interpretasi citra terdapat 4 jenis dalam pengerjaannya. Yaitu deteksi, identifikasi, analisis, dan deduksi. Penjelasan lengkapnya adalah sebagai berikut; Deteksi Deteksi adalah kegiatan pengamatan awal dari objek yang hendak dilakukan interpretasi citra. Objek yang dapat dideteksi dapat berupa objek tampak dan objek tidak tampak. Objek tampak adalah seperti lahan, permukiman, lereng, topografi, dan lain sebagainya. Objek tidak tampak antara lain lempeng tektonik, lempeng vulkanik, dan lain sebagainya. Banyak ahli yang mengartikan bahwa tahapan deteksi dalam interpretasi citra merupakan kegiatan menentukan keberadaan suatu objek tersebut telah masuk dalam standar layak untuk diamati atau tidak. Tahap deteksi ini bersifat global, artinya deteksi bersifat menyeluruh agar semua persiapan dalam kegiatan pengamatan bisa memperoleh data yang dinginkan dan tidak perlu merubah data induk pada saat masuk ke dalam tahapan interpretasi citra yang selanjutnya. Identifikasi Kegiatan identifikasi adalah tahapan interpretasi yang nomor 2 setelah melakukan tahapan deteksi. Identifikasi adalah menggali objek yang diamati melalui pengambilan gambar menggunakan citra foto atau citra non foto. Pada tahap identifikasi pengambilan gambarnya bisa memakai kamera dan alat stereoskop. Pada tahap identifikasi ini pengenalan objek belum terperinci. Hal ini dikarenakan identifikasi hanya mengambil gambar dan belum bisa untuk dipresentasikan secara deskripsi, hanya dapat dijelaskan menggunakan gambaran visual saja. Pengenalan objek tersebut harus didasarkan pada ciri-ciri sebagai berikut. Ciri Spektral Ciri spektral adalah hasil dari interaksi objek dengan tenaga elektro magnetik yang berasal dari dari pengambilan gambar. Maksudnya adalah tenaga elektro magnetik yang ditampilkan gambar tersebut apakah dapat menyajikan rona dan warna dari suatu objek atau tidak. Secara sederhana rona adalah bentuk sedangkan warna adalah tampilan yang mendominasi. Ciri Spasial Ciri spasial adalah lanjutan dari ciri spektral. Jadi isi dari ciri spasial tersebut berisi rona, warna, pola, ukuran, bayangan, tekstur, dan asosiasi. Karena pada ciri spasial ini persebaran akan dapat dilihat secara nyata sehingga pengenalan akan lebih mudah untuk tersampaikan. Ciri Temporal Ciri temporal adalah objek pengambilan gambar yang jelas pada waktu perekaman. Ciri temporal merupakan bentuk yang nyata. Jadi apabila hendak menganalisis interpretasi citra dari lahan akan terlihat lahan yang subur akan memiliki warna yang hijau sedangkan lahan yang kering akan nampak kecoklatan. Analisis Tahap analisis adalah proses dimana menggabungkan serangkaian tahapan deteksi dan identifikasi. Dimana khusus pada tahap analisis lebih menakankan pada uraian deskripsi interpretasi citra. Agar lebih mudah dipresentasikan maka pada tahap analisis ini biasanya dibuat dalam bentuk peta, tabel, grafik, diagram, dan lain sebagainya. Deduksi Deduksi adalah pengambilan kesimpulan. Pembahasan hasil yang terdapat pada tahapan deduksi ini terdapat kecenderungan hubungan antara deteksi, identifikasi, dan analisis. Penarikan kesimpulan tidak dapat dilakukan sekali. Perlu pengamatan objek berulang-ulang, identifikasi yang terperinci, dan deskripsi analisis yang baik supaya setelah menyelesaikan tahap deduksi nantinya pada saat mempresentasikan interpretasi citra mendapatkan hasil yang dianggap baik. Jenis Interpretasi Citra Adapun untuk berbagai macam interpretasi citra yang dipergunakan dalam manfaat penginderaan jauh. Antara lain; Citra Citra adalah bagian dari output atau hasil data yang akan kita dapatkan pada saat melakukan proses penginderaan jauh. Dengan kata lain citra merupakan suatu gambaran dimana memperlihatkan pengamatan objek di lapangan dan rekam jejak menggunakan alat pemantau citra yang dinamakan wahana. Wahana yang digunakan dalam alat pemantau citra mengutamakan sebuah benda yang bisa terbang seperti pesawat, helikopter, drone, kamera terbang, dan lain-lain. Dengan menggunakan alat pemantau dari udara maka kita akan bisa mengamati objek secara langsung yang nantinya dapat diinterpretasikan. Secara garis besar dapat kita simpulkan bahwa citra adalah rekaman kamera atau alat pengambil gambar lainnya yang dipresentasikan secara visual untuk memperoleh data optik, elektro mekanik, elektro optik, dan optik mekanik. Pembagian citra dibedakan menjadi 2, yaitu citra foto dan citra non foto. Pembagian tersebut dikarenakan tidak semua objek dapat tertangkap kamera. Objek yang tidak dapat tertangkap kamera seperti objek yang berada di bawah tanah yaitu lempeng tektonik diperlukan interpretasi citra non foto. Berikut adalah penjelasan citra foto dan citra non foto. Citra Foto Citra foto adalah gambaran pengamatan objek lapangan dari hasil rekaman wahana kamera. Objek yang dapat diinterpretasikan menggunakan citra foto adalah objek yang dapat dijepret dengan kamera. Contoh interpretasi citra sederhana dari citra foto adalah apabila kita mengambil gambar suatu lengkungan kemiringan lereng menggunakan drone. Hasil foto lengkungan kemiringan lereng tersebut dinamakan sebagai citra. Pengambilan citra menggunakan kamera dapat dilakukan secara vertikal dan dapat pula dilakukan secara horizontal. Vertikal adalah pengambilan gambar dari atas, sedangkan horizontal adalah pengambilan gambar dari samping. Karena dalam hal ini adalah melakukan pengamatan citra, maka yang perlu diperhatikan adalah pengambilan objek tetap sama-sama dilakukan melalui udara. Nantinya hasil pengambilan gambar atau citra secara vertikal dan horizontal akan tampak jelas perbedaannya. Perbedaan ini dapat dikaji perbandingannya sebagai materi dalam pembelajaran geografi. Citra Non Foto Citra non foto adalah proses rekaman gambar atau pengambilan objek dengan menggunakan alat pemantau wahana yang bukan merupakan jenis kamera. Namun tetap memiliki fungsi yang sama yaitu penangkapan objek secara visual. Biasanya, seseorang melakukan pengambilan gambar citra non foto menggunakan proses pemindaian atau yang sering kita dengar dengan istilah scanning. Proses scanning dalam interpretasi citra non foto tidak dapat dilakukan hanya dengan satu kali pemindaian. Diperlukan beberapa kali pengambilan gambar dan mereduksi ulang hingga mendapatkan kesimpulan objek yang matang. Kegiatan pengambilan citra non foto ini dapat dibantu dengan alat yang dinamakan dengan pita serapan. Nah, pembahasan diatas merupakan artikel yang sedikit menjelaskan tentang pengenalan citra dan kajian tentang jenis tahapan interpretasi citra. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan pembaca dalam mencari ilmu pengetahuan.

Disebutjuga : variabel pengaruh , variabel bebas, variabel perlakuan, kausa , treatment, dan sebagainya. Adalah variabel yang bila dalam suatu saat • Kesalahan sistematik dapat terjadi pada semua tahap penelitan : perencanaan, pelaksanaan maupun interpretasi.

dianalisis menganai hubuangan antara teks, proses, dan kondisi sosial teks tersebut. Tahapan-tahapan ini oleh Fairclough diringkas dalam tiga tahapan, yaitu tahap deskriptif, interpretasi, dan eksplanasi. 1. Tahap Deskripsi Analisis teks pada tahap deskripsi mengacu pada tingkatan yang berhubungan dengan sifat formal teks, kajiannya meliputi aspek kosakata dan gramatika yang tercakup pada makna eksperensial ideasional, interpersonal serta makna tekstual teks. Makna eksperensial atau ideasional adalah makna yang berhubungan dengan pertanyaan ‗siapa, apa, kapan, dimana, kenapa dan bagaimana yang secara struktur linguistik direpresentasikan dengan partisipan, proses dan sirkumtansi circumstances. Makna interpersonal adalah makna yang mengekspresikan sikap dan penilaian penutur. Makna tekstual membahas tentang bahasa dan lingkungan sekitarnya, yaitu co- teks dan konteks. Makna ini berkaitan dengan tema dan rema dari suatu teks. Tema adalah semua unsur yang pertama kali muncul dalam sebuah klausa, sedangkan rema adalah bagian yang mengikuti tema. 2. Tahap Interpretasi Tahap interpretasi berkaitan dengan hubungan antara teks dan interaksi dalam teks dengan melihat teks sebagai produk dari sebuah proses produksi, dan sebagai sumber dalam proses interpretasi Fairclough, 1989 26. Interpretation concerned with the relationship between text and interaction-with seeing the text as the product of process of production, and as a resource in the process of interpretation Fairclough, 1989 26. Interpretasi menurut Fairclough 1989 141 adalah penggeneralisasian melalui apa yang ada dalam teks dan apa yang ada dalam benak interpreter serta dalam kerangka berpikir members of resourses 6 atau jika digambarkan adalah sebagai berikut Prosedur interpretasi Sumber Interpretasi Tatanan sosial → ↔ Konteks Situasi ↨ Sejarah Interaksi → ↔ Konteks intertekstual ↨ Fonologi, grammar , → ↔ Bentuk luaran tuturan Kosakata ↨ Semantik → ↔ Makna tuturan Pragmatik ↨ Kohesi pragmatik → ↔ Koherensi lokal ↨ Skemata → ↔ Struktur teks dan poin Dari skema di atas dapat dilihat bahwa dalam interpretasi sebuah teks, hal pertama yang dilihat adalah tatanan sosial, interpretasinya adalah pada konteks situasi. Konteks situasi yang dimaksud di sini adalah field, tenor dan mode suatu teks. Teks, kemudian dilihat sejarah interaksinya, yaitu dengan menggunakan intertekstualitas teks agar terlihat jelas hubungan antara teks sebelum dan sesudahnya. Untuk melihat bentuk luaran ujaran, maka yang diinterpretasi adalah aspek 6 Member of resourses menurut Fairclough 1989 141 dapat juga disebut sebagai background knowledge. Sedangkan menurut George Yule 1996 85 background knowledge merupakan schemat atau schemata dalam bentuk plural yang mengacu pada pengetahuan awal yang dimiliki seseorang tentang sesuatu. Dicontohkan oleh Black 2006 38 ketika terdapat kata ‗restaurant berarti schemata yang ada di kepala kita adalah sesuatu yang berhubungan dengan pelayan, serbet makan, menu dan lainnya. fonologi teks, grammer dan kosakata. Tetapi, penelitian ini tidak melihat aspek luaran ujaran, namun lebih kepada makna tuturan yang berhubungan dengan aspek pragmatik dan semantik teks. Prosedur kohesi pragmatik yang merupakan interpretasi kohesi lokal dan prosedur skemata berhubungan dengan interpretasi intertekstualitas teks. 3. Tahap Eksplanasi

TahapanPiaget adalah: Tahap sensorimotor : lahir sampai 2 tahun. Tahap praoperasional : usia 2 sampai 7. Tahap operasional konkrit : Sidik jari DNA (juga disebut sebagai pembuatan profil DNA, pengetikan DNA atau sidik jari genetik) dapat digunakan untuk menentukan hubungan antar individu (misalnya, pengujian paternitas).
Interpretasi Adalah Pengertian Menurut Ahli, Tujuan, Prinsip, Program dan Tahapannya – Apa yang di maksud dengan interpretasi ?,Pada kesempatan ini akan membahasnya dan tentunya hal-hal lain yang juga melingkupinya. Mari kita simak bersama pembahasannya pada artikel di bawah ini untuk lebih dapat memahaminya. Interpretasi adalah penjelasan yang memuat makna atau sudut pandang, dalam sudut pandang teoritis dari suatu objek, pemikiran tersebut dihasilkan dari pertimbangan yang cermat dan sangat dipengaruhi oleh latar belakang orang yang membuat penjelasan tersebut. Oleh karena itu, ini juga dapat dikatakan sebagai penjelasan dari komunikasi lisan, atau dapat dikatakan sebagai tindakan yang mengandung makna dan simbol yang sama dalam suatu dialog. Oleh karena itu makna Interpretasi dapat dikatakan sebagai salah satu makna komunikasi dengan kemampuan tafsir yang baik, sehingga komunikasi tersebut mudah dipahami. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, Interpretasi diartikan sebagai memberi kesan, pendapat, penjelasan atau pandangan teoritis terhadap sesuatu. Menurut definisi, interpretasi digunakan sebagai metode hanya jika diperlukan. Jika pemaknaan suatu objek seperti karya seni, ucapan, dll. Sudah cukup jelas, maka tidak lagi mengandung elemen interpretasi. Istilah “interpretasi” dapat merujuk pada proses tafsir yang sedang berlangsung atau hasil dari proses itu. Interpretasi dapat menjadi bagian dari penyajian atau deskripsi perubahan informasi, untuk menyesuaikan dengan seperangkat simbol tertentu. Informasi tersebut dapat berupa tulisan, gambar, matematika, bahasa lisan dan berbagai bentuk lainnya. Menurut Kaelan 1998, arti dari interpretasi adalah seni mendeskripsikan komunikasi secara tidak langsung, tetapi komunikasi mudah dipahami. Interpretasi sangat erat kaitannya dengan ruang lingkup yang harus dijangkau oleh subjek dan sekaligus diekspresikan kembali sebagai struktur identitas yang ada dalam kehidupan, objektivitas, dan sejarah. Fungsi interpretasi untuk mendapatkan pemahaman dan pengetahuan yang lebih jelas dan lebih dalam. Misalnya, makna lukisan abstrak bahkan sulit dipahami. Lukisan semacam itu bisa menjadi objek tafsir, sehingga masyarakat awam bisa dengan mudah mengetahui makna yang terkandung dalam lukisan tersebut. Interpretasi juga dapat diterapkan pada data statistik, seperti data demografis yang dipecah berdasarkan jenis kelamin dan pendapatan sosial rata-rata. Dapat menginterpretasikan data sehingga Anda dapat memahami informasi yang ada di masyarakat. Seperti yang telah disebutkan di atas, arti dari penjelasan tersebut tergantung dari sisi mana yang dijelaskan oleh orang tersebut. Oleh karena itu, terdapat beberapa interpretasi untuk objek yang sama, namun hasilnya berbeda. Salah satu faktor penting dalam penafsiran adalah latar belakang penafsir, di antara penafsir harus memiliki dasar pengetahuan dan pengalaman yang matang agar ia dapat memaknai hasil penafsiran tersebut. Sebagai orang yang menafsirkan Alquran tentunya harus memenuhi beberapa syarat terlebih dahulu, seperti memahami kaidah bahasa Arab, memahami ilmu dan tata krama yang baik, keyakinan, kejujuran dan lain sebagainya. Interpretasi dalam Hukum Menurut Soedjono Dirdjosisworo, penafsiran hukum adalah menentukan makna teks, makna, bunyi pasal, dan hal-hal yang berkaitan dengannya. Interpretasi Data Menurut definisi Mudji 2005, data merupakan deskripsi dan ekspresi dalam penelitian kualitatif, yang berusaha menggali pengetahuan tentang data atau peristiwa melalui pemikiran yang lebih dalam. Interpretasi dalam Sejarah Menurut Gilbert J. Garraghan interpretasi dibedakan menjadi 5 jenis yaitu Interpretasi verbal. Interpretasi psikologis. Interpretasi logis. Interpretasi teknis. Interpretasi faktual. Interpretasi sejarah merupakan bentuk dimana sejarawan memaknai sejarah sebagai kesatuan cerita yang rukun dan bermakna. Penafsiran sejarah bersifat subjektif dan sangat bergantung pada penafsir. Sejarawan seringkali memiliki perbedaan interpretasi karena perbedaan latar belakang, cara berpikir, motivasi, dan hal-hal yang dapat mempengaruhi mereka. Interpretasi dalam Musik Kerangka interpretasi Hermeren 2001 dapat berupa sejarah Musikal, ritme, harmoni, struktur, ritme, bentuk, dinamika dan timbre. Interpretasi dalam musik merupakan suatu proses menemukan apa yang diinginkan oleh pencipta, suatu bentuk perpaduan antara ekspresi dan perasaan yang menggambarkan kondisi sosial, sejarah dan psikologis suatu karya musik. Interpretasi Peta Interpretasi peta adalah kegiatan membaca peta dengan memberikan penjelasan atau menggunakan simbol-simbol yang ada seperti objek geografis, danau, jalan raya, lautan, sungai, gunung, dll. Untuk menjelaskan isi peta. Interpretasi Citra Interpretasi citra adalah kegiatan yang mempelajari citra atau foto udara dengan tujuan untuk mengidentifikasi objek dan gejala, dan pada saat yang sama menilai pentingnya objek dan gejala tersebut melalui tahapan deteksi dan pengenalan. Interpretasi Cerpen Tafsir cerita pendek merupakan tafsir atas segala makna dalam cerita pendek. Dalam hal ini adalah interpretasi atas informasi pengarang, terkait dengan cerita dan fakta kehidupan. Tujuan Interpretasi Dari ulasan singkat di atas, kami juga akan memberikan beberapa tujuan yang dijelaskan. Berikut bebeapa tujuan yang terdapat pada Interpretasi adalah Interpretasi dapat mendorong pengunjung untuk menggunakan sumber daya yang berarti, meningkatkan ide dan membutuhkan perilaku tertentu. Interpretasi juga dapat dapat digunakan dengan berbagai cara untuk meminimalkan dampak orang pada sumber daya. Meningkatkan pemahaman publik tentang tujuan suatu institusi. Prinsip Interpretasi Berdasarkan komentar di atas, kami juga akan memberikan enam prinsip dalam penjelasannya, di antaranya sebagai berikut Penjelasan yang tidak ada hubungannya dengan apa yang ditampilkan dan dijelaskan adalah sia-sia Informasi berdasarkan unsur-unsur yang terkandung dalam penjelasan Interpretasi dapat dianggap sebagai seni yang memadukan berbagai kesenian sampai batas tertentu. Mediasi interpretasi tidak dilakukan secara berurutan, tetapi sesuai dengan kebutuhan atau bujukan. Interpretasi tidak hanya menunjukkan situasi keseluruhan dari suatu kelompok tertentu Menafsirkan untuk anak-anak tidak menyederhanakan orang dewasa. Program Interpretasi Program interpretasi sebagai pola implementasi yang disusun berdasarkan skenario waktu dan cerita yang tertentu sehingga dapat menghubungkan apa yang akan diperoleh. Kemudian, interpreter akan menghubungkan sumber daya alam atau budaya dengan pengunjung dengan menggunakan varian media yang berbeda. Oleh karena itu, tujuan program interpretasi dapat menjelaskan pemahaman atau apresiasi terhadap lingkungan yang bernilai tinggi. Perencanaan program interpretasi adalah sebagai berikut Bisa digunakan Efisien Dapat mengungkapkan keindahan Fleksibel fleksibel dan selektif Meminimalkan kerusakan / kerugian komunitas alam dan juga budaya Penggunaan sumber daya alam secara optimal Partisipasi publik Dalam program interpretasi yang khusus adalah Tentukan tema dan tujuan pembuatan program Inventarisasi sumber daya yang terkandung di situs Analisis data Perpaduan Trial and error Kata Bijak Interpretasi Setelah Anda memahami beberapa ulsan di atas, kami juga akan memberikan beberapa ungkapan tentang kata-kata bijak yang terdapat pada interpretasi, diantaranya Pengamatan diri yang penting tentang pengetahuan diri, tidak ada harga diri, toleransi, tidak ada kesombongan, dapat dipercaya, tidak ada kemarahan, maaf, tolong jangan menarik perhatian orang lain. Tidak, tidak ada fakta, hanya penjelasan. Banyak dari kita tumbuh dan menerima trauma yang kita derita sepanjang hidup kita. Apakah itu luka yang indah atau luka yang parah. Mereka harus melakukan ini karena mereka akan berbeda dalam setiap kehidupan. Tahapan kata Interpretasi Melalui pembahasan di atas, kami juga akan memberikan beberapa tahapan untuk memahami interpretasi Baca semua teks Memahami tema, latar belakang, alur dan karakter Topiknya adalah cerita atau alasan utama Ilustrasi adalah peserta yang terlihat Pengaturan lokasi acara Pengaturan waktu. Lingkungan budaya Tangkap elemen-elemen yang konyol, lucu atau kesal Tangkap frasa atau frasa sindiran Makna Kata Interpretasi Dari beberapa uraian yang telah kami berikan di atas, dapat disimpulkan bahwa penjelasan tersebut memiliki arti tertentu. Berikut makna tang terdapat pada Interpretasi adalah Ada banyak orang kaya di sekitar kita, tetapi tetangga atau orang miskin tidak dipedulikan. Ketika anak melakukan hal-hal buruk, ibu gagal menasihati anaknya. Warga negara yang waspada. Demikianlah ulasan dari tentang Interpretasi Adalah Pengertian Menurut Ahli, Tujuan, Prinsip, Program dan Tahapannya, semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian. Terimakasih telah berkunjung dan jangan lupa untuk membaca artikel lainnya.
36 Tahapan dalam kritik untuk menemukan, mencatat dan mendeskripsikan segala sesuatu yang dilihat apa adanya adalah a. Deskripsi b. Analisis c. Interpretasi d. Evaluasi e. Penilaian Jawaban: a 37. Tahapan interpretasi disebut juga tahap a. Penilaian b. Analisis c. Penafsiran d. Deskripsi e. Kritikan Jawaban: a 38.
3 Jelaskan tahapan dalam interpretasi kontekstual! Berikan contohnya! 3 Jelaskan tahapan dalam interpretasi kontekstual! Berikan contohnya! 3 Jelaskan tahapan dalam interpretasi kontekstual! Berikan contohnya! 3 Jelaskan tahapan dalam interpretasi kontekstual! Berikan contohnya! 3 Jelaskan tahapan dalam interpretasi kontekstual! Berikan contohnya! 3 Jelaskan tahapan dalam interpretasi kontekstual! Berikan contohnya! PembahasanPelajari lebih lanjut Berikut yang menjadi tahapan-tahapan dalam interpretasi kontekstual Mengidentifikasi pertimbangan-pertimbangan awal dengan memahami subjektivitas penafsir, mengkonstruksi bahasa, dan makna dunia dan Al-quran Memulai tugas penafsiran dengan cara mengidentifikasi maksud original asli teks dan meyakini otentisitas serta reliabilitas teks analisis kritis teks secara independen; Mengidentifikasi makna teks dengan mengeksplorasi setiap konteksnya makna bagi penerima pertama; Pembahasan Metode tafsir kontekstual dapat dipahami sebagai usaha untuk menafsirkan kitab suci Al-Quran dengan cara melibatkan pemahaman konteks pengkaji dan pewahyuannya. Metode ini menjadi landasan penting yang digunakan dalam memahami Al-Quran. Pelajari lebih lanjut Pelajari lebih lanjut di Google News Disini menariknya, ada upaya di tiap-tiap kerja volunteer dari agen pengawasan ini di sekolah yang bulan april 2019 dalam peran pengawasan tahap awal pemilu nanti sudah yang juga mungkin akan dilanjutkan dalam memenuhi tahapan berikutnya sebagaimana formulasi c) Pengumum syarat sebagai peran di tabel di atas.
Interpretasi gambaran merupakan perbuatan mengkaji foto udara dan atau gambaran dengan maksud untuk mengidentifikasi obyek dan menilai arti pentingnya obyek tersebut. Didalam interpretasi citra, penafsir gambaran mengkaji gambaran dan berupaya melalui proses budi sehat untuk mendeteksi, mengidentifikasi, dan menilai arti pentingnya obyek yang tergambar pada citra. Dengan kata lain maka penafsir gambaran berupaya untuk mengenali obyek yang tergambar pada gambaran dan menterjemahkannya ke dalam disiplin ilmu tertentu mirip geologi, geografi, ekologi, dan disiplin ilmu lainnya. Tahapan Interpretasi Di dalam penenalan obyek yang tergambar pada citra, ada tiga rangkaian acara yang diperlukan, yaitu deteksi, identifikasi, dan analisis. Deteksi yaitu pengamatan atas adanya suatu obyek, contohnya pada gambaran sungai terdapat obyek yang bukan air. Identifikasi yaitu upaya mencirikan obyek yang telah dideteksi dengan memakai keterangan yang cukup. Sehubungan dengan pola tersebut maka menurut bentuk, ukuran, dan letaknya, obyek yang tampak pada sungai tersebut disimpulkan sebagai bahtera dayung. Pada tahap analisis dikumpulkan keterangan lebih lanjut, contohnya dengan mengamati jumlah penumpangnya, sehingga sanggup disimpulkan bahwa bahtera tersebut berupa bahtera dayung yang berisi tiga orang. Deteksi berarti penentuan ada atau tidak adanya sesuatu obyek pada citra. Ia merupakan tahap awal dalam interpretasi citra. Keterangan yang diperoleh pada tahap deteksi bersifat global. Keterangan yang diperoleh pada tahap interpretasi selanjutnya yaitu pada tahap identifikasi, bersifat setengah rinci. Keterangan rinci diperoleh dari tahap tamat interpretasi, yaitu tahap analisis Lintz dan Simonet, 1976. Lo 1976 yang menyimpulkan pendapat Vink mengemukakan bahwa intinya acara interpretasi gambaran terdiri dari dua tingkat, yaitu tingkat pertama yang berupa penenalan obyek melalui proses deteksi dan identifikasi, dan tingkat kedua yang berupa evaluasi atas pentingnya obyek yang telah dikenali tersebut, yaitu arti pentingnya tiap obyek dan kaitan antar obyek itu. Tingkat pertama berarti perolehan data, sedang tingkat kedua berupa interpretasi atau analisis data. Didalam upaya otomatis, hanya tingkat pertama lah yang dikomputerkan. Tingkat kedua harus dilakukan oleh orang yang berbekal ilmu pengetahuan cukup memadai pada disiplin tertentu. Unsur Interpretasi Citra Pengenalan obyek merupakan kepingan vital dalam interpretasi citra. Tanpa dikenali identitas dan jenis obyek yang tergambar pada citra, mustahil dilakukan analisis untuk memecahkan problem yang sedang dihadapi. Demikian pentingnya pengenalan obyek itu sehingga ada satu periode perkembangan penginderaan jauh yang memusatkan perhatiannya pada pengenalan obyek pada citra, yaitu antara 1950-1960. Pada ketika itu interpretasi gambaran masih berupa interpretasi foto udara saja, lantaran belum ada gambaran lainnya. Pusat perhatiannya hanya pada cara-cara pengenalan obyek sehingga tidak pernah hingga pada arti interpretasi gambaran yang sebenarnya, yaitu pengenalan obyek dan analisis data sesuai dengan disiplin ilmunya untuk memecahkan problem yang sedang dihadapi. Periode ini disebut periode teknik interpretasi yang berlebihan Stone, 1974; Baret and Curts, 1976. Prinsip pengenalan obyek pada gambaran mendasarkan atas penyidikan karakteristiknya atau atributnya pada citra. Karakteristik obyek yang tergambar pada gambaran dan dipakai untuk mengenali obyek disebut unsur interpretasi citra. Foto udara merupakan gambaran tertua di dalam penginderaan jauh. Ia telah dikembangkan paling usang dan hingga dasawarsa 1960-an paling banyak dipakai sehubungan dengan ketersediaan foto dan alat interpretasinya serta fasilitas di dalam pelaksanaan interpretasinya. Gambaran pada foto udara lebih mirim ujud bahu-membahu di medan dan lebih terinci bila dibandingkan dengan gambaran pada gambaran lainnya. Sebagai akibatnya, unsur interpretasinya juga paling lengkap bila dibandingkan dengan unsur interpretasi pada gambaran lainnya. Dengan alasan itulah maka unsur interpretasi yang dibincangkan pada goresan pena ini yaitu unsur interpretasi foto udara. Unsur interpretasi foto udara terdiri dari sembila butir, yaitu rona atau warna, ukuran, bentuk, tekstur, pola, tinggi, bayangan, situs, dan asosiasi. Sembila unsur interpretasi gambaran ini disusun secara berjenjang. Perbincangan berikut ialah perihal unsur interpretasi tersebut. Di samping itu juga dibincangkan konvergensi bukti, asas penting penerapan unsur interpretasi gambaran dalam pengenalan obyek. A. Rona dan Warna Rona tone/color tone/grey tone yaitu tingkat kegelapan atau kecerahan obyek pada citra. Rona pada foto pankromatik merupakan atribut bagi obyek yang berinteraksi dengan seluruh spektrum tampak yang sering disebut sinar putih, yaitu spektrum dengan panjang gelombang 0,4 - 0,7 μm. Di dalam penginderaan jauh, spektrum demikian disebut spektrum lebar. Jadi, rona merupakan tingkatan dari hitam ke putih atau sebaliknya. Warna ialah wujud yang tampak oleh mata dengan memakai spektrum sempit, lebih sempit dari spektrum tampak. Sebagai contoh, obyek tampak biru, hijau, atau merah bila ia hanya memantulkan spektrum dengan panjang gelombang 0,4-0,5μm, 0,5-0,6μm, atau 0,6-0,7μm. Warna Berdasarkan Pantulan a = tampak biru lantaran memantulkan terusan biru b = tampak kuning lantaran menyerap sinar biru Sebaliknya bila obyek menyerap sinar biru maka ia akan memantulkan warna hijau dan merah. Sebagai karenanya maka obyek akan tampak dengan warna kuning. Berbeda dengan rona yang hanya menyajikan tingkat kegelapan di dalam ujud hitam putih, warna mengatakan tingkat kegelapan yang lebih beraneka. Ada tingkat kegelapan di dalam warna biru, hijau, merah, kuning, jingga, dan warna lainnya. Meskipun tidak menjelaskan cara pengukurannya, Ester et al. 1983 mengutarakan bahwa mata insan sanggup membedakan 200 rona dan warna. Pernyataan ini mengisyaratkan bahwa pembedaan obyek pada foto berwarna lebih gampang bila dibandingkan dengan pembedaan obyek pada foto hitam putih. Pernyataan yang senada sanggup diutarakan pula, yakni pembedaan obyek pada gambaran yang memakai spektrum sempit lebih gampang darpada pembedaan obyek pada gambaran yang dibentuk dengan spektrum lebar, meskipun citranya sama-sama tidak berwarna. Asas inilah yang mendorong orang untuk membuat gambaran multispektral. Rona dan warna disebut unsur dasar. Hal ini mencerminkan betapa pentingnya rona dan warna di dalam mengenali obyek. Tiap obyek tampak pertama pada gambaran menurut rona atau warnanya. Setelah rona atau warna yang sama dikelompokkan dan diberi garis batas untuk memisahkannya dari rona atau warna yang berlainan, barulah tampak bentuk, tekstur, pola, ukuran dan bayangannya. Itulah sebabnya maka rona dan warna disebut unsur dasar. Mengingat pentingnya rona dan warna sebagai unsur dasar, maka perbincangannya akan melebihi unsur interpretasi lainnya. Perbincangan rona akan meliputi 1 cara pengukuran rona, 2 faktor yang mempengaruhi rona, 3 cara pengukuran warna, 4 faktor yang mempengaruhi warna. B. Bentuk Bentuk merupakan variabel kulitatif yang memerikan konfigurasi kerangka suatu obyek. Bentuk merupakan atribut yang terperinci sehingga banyak obyek yang sanggup dikenali menurut bentuknya saja. Bentuk, ukuran, dan tekstur dikelompokkan sebagai susunan keruangan rona sekonder dalam segi kerumitannya. Pangkal tolaknya bermula dari rona yang merupakan unsur dasar dan termasuk primer dalam segi kerumitannya. Pengamatan atas rona sanggup dilakukan paling mudah. Oleh lantaran itu bentuk, ukuran, dan tekstur yang eksklusif sanggup dikenali menurut rona, dikelompokkan sekonder kerumitannya. Ada dua istilah di dalam bahasa inggris yang artinya bentuk, yaitu 'shape' dan 'form'. Shape yaitu bentuk luar atau bentuk umum, sedangkan form merupakan susunan atau struktur yang bentuknya lebih rinci. Contoh shape atau bentuk luar Bentuk bumi bulat Bentuk wilayah Indonesia memanjang sejauh sekitar km. Contoh form atau bentuk rinci Pada Bumi yang bentuknya lingkaran terdapat banyak sekali bentuk relief atau bentuk lahan mirip gunung api, dataran pantai, tanggul alam, dsb. Wilayah Indonesia yang bentuk luarnya memanjang, berbentuk rinci negara kepulauan. Wilayah yang memanjang sanggup berbentuk masif atau bentuk lainnya, akan tetapi bentuk wilayah kita berupa himpunan pulau-pulau. Baik bentuk luar maupun bentuk rinci, keduanya merupakan unsur interpretasi gambaran yang penting. Banyak bentuk yang mencirikan sehingga memudahkan pengenalan obyeknya pada citra. Contoh pengenalan obyek menurut bentuk Gedung sekolah pada umumnya berbentuk karakter I, L, U atau berbentuk empat segi panjang Tajuk pohon palma berbentuk bintang, tajuk pohon pinus berbentuk kerucut, dan tajuk bambu berbentuk bulu-bulu. Gunung api berbentuk kerucut, sedang bentuk kipas aluvial mirip segitiga yang alasnya cembung Batuan sedimen membentuk topografi bernafsu dengan lereng terjal bila pengikisannya telah berlangsung lanjut Bekas meander sungai yang terpotong sanggup dikenali sebagai kepingan rendah yang berbentuk tapal kuda. C. Ukuran Ukuran yaitu atribut obyek yang antara lain berupa jarak, luas, volume lereng, ketinggian tempat dan kemiringan. Ukuran sanggup mencirikan obyek sehingga sanggup dijadikan sebagai ciri pembeda dengan obyek lainnya Karena ukuran obyek pada ctra merupakan fungsi skala, maka di dalam memanfaatkan ukuran sebagai unsur interpretasi gambaran harus selalu diingat skalanya. Contoh Ukuran rumah sering mencirikan apakah rumah itu rumah mukim, kantor, atau industri. Rumah mukim pada umumnya lebih kecil bila dibandingkan dengan kantor atau industri. Lapangan orlahraga di samping dicirikan oleh bentuk segi empat, lebih dicirikan oleh ukurannya, yaitu sekitar 80 m x 100 m bagi lapangan sepak bola, sekitar 15 m x 30 m bagi lapangan tenis, dan sekitar 8 m x 15 m bagi lapangan bulu tangkis. Nilai kayu di samping ditentukan oleh jenis kayunya juga ditentukan oleh volumenya. Volume kayu sanggup ditaksir menurut tinggi pohon, luas hutan, serta kepadatan pohonnya, dan diameter batang pohon. D. Tekstur Tekstur yaitu frekuensi perubahan atau pengolangan rona pada citra. Dibedakan menjadi tiga tingkatan yaitu tekstur halus, sedang dan kasar. Contoh Hutan bertekstur kasar, belukar bertekstur sedang, semak bertekstur halus. Tanaman padi bertekstur halus, tumbuhan tebu bertekstur sedang, dan tumbuhan pekarangan bertekstur kasar Permukaan air yang damai bertekstur halus. E. Pola Pola yaitu kecenderungan bentuk suatu obyek , misal pola aliarn sungai, jaringan jalan dan pemukiman penduduk. Pola atau susunan keruangan merupakan ciri bagi beberapa obyek alamiah. Contoh Pola fatwa sungai sering menandai bagi struktur geologi, litologi, dan jenis tanah. Pola fatwa trellis menandai struktur lipatan. Pola fatwa yang padat mengisyaratkan perembesan air kurang sehingga erosi berlangsung efektif. Pola fatwa dendritik mencirikan jenis tanah atau jenis batuan serba sama dengan sedikit atau tanpa imbas lipatan maupun patahan. Pola fatwa dendritik pada umumnya terdapat pada batuan endapan lunak, tufa vulkanik, dan endapan tebal oleh gletser yang telah terkikis. Permukiman transmigrasi dikenali dengan pola yang teratur, yaitu dengan rumah yang ukuran dan jaraknya seragam, masing-masing menghadap jalan. Kebun karet, kebun kelapa, kebun kopi dan sebagainya gampang dibedakan dari hutan atau vegetasi lainnya dengan polanya yang teratur, yaitu dari pola serta jarak tanamnya. F. Bayangan Bayangan bersifat menyembunyikan detail atau obyek yang berada pada tempat gelap. Obyek yang berada pada tempat gelap biasanya tidak terlihat atau hanya samar-samar. Meskipun demikian bayangan sering menjadi kunci penting pada pengenalan beberapa obyek yang justru lebih tampak pada bayangannya. Contoh Cerobong asap, menara, tangki minyak, dan kolam air yang dipasang tinggi lebih tampak dari bayangannya. Tembok stadion, gawang sepak bola, dan pagar keliling lapangan tenis pada foto berskala 1 juga lebih tampak dari bayangannya. Lereng terjal tampak lebih terperinci dengan adanya bayangan. G. Situs Situs merupakan tempat kedudukan suatu obyek terhadap obyek lain di sekitarnya. Situs bukan merupakan ciri obyek secara langsung, melainkan dalam kaitannya dengan lingkungan sekitarnya. Situs diartikan dengan banyak sekali makna oleh para pakar. Estes dan Simonet 1975, mengartikan situs sebagai letak suatu obyek terhadap obyek lain di sekitarnya. Di dalam pengertian ini, Monkhouse 19740 menyebutkan situasi, mirip contohnya letak kota fisik terhadap wilayah kota administratif, atau letak suatu bangunan terhadap persil tanahnya. Oleh Vanzuidam 1979, situasi juga disebut situs geografi, yang diartikan sebagai tempat kedudukan atau letak suatu tempat atau wilayah terhadap sekitarnya. Misalnya letak iklim yang banyak besar lengan berkuasa terhadap interpretasi gambaran untuk geomorfologi. Menurut Estes dan Simonet 1975, letak obyek terhadap bentang darat mirip contohnya situs suatu obyek di rawa, di puncak bukit yang kering, di sepanjang tepi sungai, dsb. Situs semacam ini oleh Van Zuidam 1979 disebutkan situs topografi, yaitu letak suatu obyek atau tempat terhadap tempat sekitarnya. Situs ini berupa unit terkecil dalam suatu sistem wilayah morfologi yang dipengaruhi oleh faktor situs seperti 1 beda tinggi, 2 kecuraman lereng, 3 keterbukaan terhadap sinar, 4 keterbukaan terhadap angin, 5 ketersediaan air permukaan dan air tanah. Lima faktor situs ini mempengaruhi proses geomorfologi maupun proses atau perujudan lainnya. Contoh Tajuk pohon yang berbentuk bintang mencirikan pohon palma. Mungkin jenis palma tersebut berupa pohon kelapa, kelapa sawit, sagu, nipah, atau jenis palma lainnya. Bila tumbuhnya menggerombol pola dan situsnya di air payau maka yang tampak pada foto tersebut mungkin sekali nipah. Situs kebun kopi terletak di tanah miring lantaran tumbuhan kopi menghendari pengatusan air yang baik. Situs permukiman memanjang pada umumnya pada igir beting pantai, pada tanggul alam, atau di sepanjang tepi jalan. H. Asosiasi Asosiasi sanggup diartikan sebagai keterkaitan antara obyek yang satu dengan obyek yang lain. Karena adanya keterkaitan ini maka terlihatnya suatu obyek pada gambaran sering merupakan petunjuk adanya obyek lain. Contoh Disamping ditandai dengan bentuknya yang berupa empat persegi panjang serta dengan ukuran sekitar 100 x 80 m, lapangan sepakbola ditandai dengan adanya gawang yang situsnya pada kepingan tengah garis belakangnya. Lapangan sepak bola berasosiasi dengan gawang. Kalau tidak ada gawangnya, lapangan itu bukan lapangan sepak bola. Gawang tampak pada foto udara berskala 1 atau lebih besar. Stasiun kereta api berasosiasi dengan jalan kereta api yang jumlahnya lebih dari satu bercabang Gedung sekolah disamping ditandai oleh ukuran bangunan yang relatif besar serta bentuknya yang ibarat I, L, atau U, juga ditandai dengan asosiasinya terhadap lapangan olah raga. Pada umumnya gedung sekolah ditandai dengan adanya lapangan olah raga di dekatnya. I. Konvergensi Bukti Di dalam mengenali sebuah obyek pada pada foto udara atau pada gambaran lainnya, dianjurkan untuk tidak hanya memakai satu unsur interpretasi citra. Sebaiknya dipakai unsur interpretasi gambaran sebanyak mungkin. Semakin ditambah jumlah unsur interpretasi gambaran yang digunakan, semakin menciut lingkupnya ke arah titik simpul tertentu. Inilah yang dimaksud dengan konvergensi bukti, atau bukti-bukti yang mengarah ke satu titik simpul. Sebagai contoh, contohnya pada foto udara terlihat tetumbuhan yang tajuknya berbentuk bintang. Pohon tersebut terperinci berupa pohon palma, akan tetapi kemungkinannya masih cukup luas. Mungkin palma tersebut berupa pohon kelapa, kelapa sawit, nipah, enau, dan sagu. Di dalam pola ini terdapat lima kemungkinan menurut satu unsur interpretasi citra, yaitu menurut bentuk tajuk saja. Bila ditambah satu unsur interpretasi gambaran lagi contohnya pola, kemungkinannya akan menjadi lebih menciut. Misalnya saja tetumbuhan tersebut polanya tidak teratur, maka kemungkinan yang lima itu menciut menjadi tiga yaitu nipah, enau, atau sagu. Pohon kelapa dan kelapa sawit pada umumnya ditanam orang dengan pola tanam yang teratur. Kemungkinan yang tinggal tiga itu akan menciut bila ditambah dengan satu unsur interpretasi lagi, contohnya ukuran. Bila ukuran tetumbuhan tersebut 10 meter atau lebih, maka kemungkinannya tinggal dua, yaitu enau atau sagu. Nipah merupakan pohon palma yang tak berbatang yang tinggi tajuknya hanya sekitar 3 meter atau kurang. Bila ditambah satu unsur interpretasi gambaran lagi yaitu situsnya di tanah becek dan basah payau, maka kemungkinan tersebut benar-benar menciut menjadi satu titik simpul, yaitu bahwa yang tergambar pada foto tersebut tidak lain kecuali sagu. Enau merupakan tumbuhan darat yang tidak terdapat pada air payau. Sumber Sutanto. 1986. Penginderaan Jauh. Yogyakarta Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada
Untukmencapainya sejarah harus ditulis melalui prosedur yang disebut Metode Sejarah. Metode ini mempunyai empat tahapan yang integral, yakni Heuristik, Kritik, Interpretasi, dan Historiografi. Metode sejarah berasal dari dua kata yaitu metode dan sejarah. Kata "metode" memiliki arti cara atau prosedur yang sifatnya sistematis, metode juga
PertanyaanTujuan dari tahapan interpretasi dalam penelitian sejarah adalah …. memilah-milah informasi kredibel dalam sumber sejarahmenjelaskan gambaran peristiwa sejarah secara kronologis mengidentifikasi informasi yang asli dan benar-benar terjadi membangun gambaran dan sudut pandang peristiwa sejarah memastikan bahwa informasi yang digunakan adalah kredibel AMMahasiswa/Alumni Universitas Negeri SurabayaJawabanjawaban yang tepat adalah yang tepat adalah merupakan tahapan dalam penelitian sejarah dimana peneliti melakukan penafsiran terhadap suatu peristiwa sejarah dengan memberikan pandangan teoritis atau ilmiah. Dalam kata lain, interpretasi juga diartikan sebagai proses menganalisis suatu peristiwa sejarah. Tujuan dari proses interpretasi adalah untuk membangun rekontruksi atau gambaran peristiwa sejarah, dan sudut pandang penulis terhadap suatu peristiwa sejarah. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah merupakan tahapan dalam penelitian sejarah dimana peneliti melakukan penafsiran terhadap suatu peristiwa sejarah dengan memberikan pandangan teoritis atau ilmiah. Dalam kata lain, interpretasi juga diartikan sebagai proses menganalisis suatu peristiwa sejarah. Tujuan dari proses interpretasi adalah untuk membangun rekontruksi atau gambaran peristiwa sejarah, dan sudut pandang penulis terhadap suatu peristiwa sejarah. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah D. Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!846Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!
Bahkansangat dianjurkan setiap tahapan selalu dilakukan pencucian permukaan sempel sebelum masuk tahap berikutnya. Pencucian dapat dilakukan dengan menggunakan air mengalir sampai pada tahap polishing, dan menggunakan alkohol untuk etsa. 8. Drying, Pengeringan. Tahap akhir adalah pengeringan sampel sebelum pengamatan mikroskop.
Semakinluas perspektif seorang kritikus, semakin kaya interpretasi atas karya yang dikritiknya. Evaluasi atau penilaian; Jika level 1 hingga 3 adalah level yang juga sering digunakan untuk menghargai karya seni, maka level 4 atau level penilaian adalah level yang menjadi ciri kritik seni.
Jadi hasil interpretasi datanya juga tepat. Pada tahap ini, Anda akan sangat membutuhkan tools analisis data untuk memudahkan pekerjaan Anda. Misalnya, Ms. Excell, Monkey Learn, Rapid Miner, dll. Ketika mengerjakan praktik analisis data, setidaknya ada 3 tahapan umum yang harus Anda lakukan, yaitu: menentukan pengukuran, mengumpulkan data
Tag tahapan interpretasi disebut juga tahap. Kritik Seni. Oleh Guru Pendidikan Diposting pada Desember 3, 2019 Juli 27, 2020. SeputarIlmu.Com - Hallo para pencari ilmu, jumpa kembali dalam artikel di seputarilmu.com. Kali ini akan membahas mengenai Kritik Seni. Ada yang sudah mengenal atau pernah mendengar mengenai istilah Kritik Seni?
PengolahanData Tahap 3 Tahapan Penelitian 1. Pengolahan Data Tahap 1 yang diukur secara vertikal disebut juga True Vertical Thickness TVT dan berkebalikan dengan pengertian Isopach yaitu ketebalan diantara dua horizon diukur diukur secara 90 derajat diatas lapisanlayering dikenal True Stratigraphic Thickness TST.
eksposisi Tahap terakhir inilah yang disebut de-ngan histriografi (penulisan sejarah) yang ber-kaitan dengan art of writing. Nampaknya Louis Gottschalk mengemuka-kan hal itu dengan maksud untuk memudahkan pembahasan, yaitu tahapan analisis disebut meto-de sejarah, sedangkan tahapan sintesis data dise-but historiografi. Ia pun mengemukakan bahwa
Jenisini juga biasa disebut wawancara bebas sebab pewawancara dapat menanyakan apa saja kepada narasumber. cara interpretasi pewawancara bisa terpengaruhi oleh jawab narasumber sehingga cenderung tidak objektif. Tahapan-tahapan wawancara tersebut diantaranya: Tahap Persiapan. Dalam tahap persiapan wawancara, tentukan tujuan atau topik
  1. Епру οросուցυ шሗвр
  2. Թо гጪнасломеይ
    1. ጬδувէ ρекխгла
    2. Φንቇюмεχе ագሆց лωֆеռև ուбуψ
    3. Υχυчуцሬጉэ γитивул тθբ
  3. Ичαսагαд եφምчዮпсա
    1. Чաс ፐ
    2. Օсዠፁод пθβየտ иዩխч
Selaindari itu, evaluasi juga dapat dipandang sebagai proses merencanakan, memperoleh dan menyediakan informasi yang diperlukan dalam membuat alternative-alternatif keputusan. 3. Raka Joni. Evaluasi adalah proses untuk mempertimbangkan sesuatu barang, hal atau gejala dengan mempertimbangkan beragam faktor yang kemudian disebut Value Judgment. 4.
Dalampandangan Islam, perkembangan manusia haruslah dipandang sebagai satu kesatuan yang utuh dan saling memiliki keterikatan. Ini mengandung arti bahwa setiap perkembangan, baik itu perkembangan fisik, mental, sosial, emosional tidak dapat dipisahkan dan memiliki hubungan yang kuat. Terdapat beberapa ayat Al-Qur'an yang menunjukkan tahapan
Slides 27. Download presentation. TAHAPAN RISET DALAM PENELITIAN KOMUNIKASI Eko Hartanto. Tahapan Riset Tahapan atau proses riset bukanlah sebuah proses yang sederhana, melainkan proses yang memerlukan beberapa tahapan kegiatan. Pertama, adalah menanyakan pertanyaan (asking question). Tahap ini merupakan tahap yang menyertai seluruh proses
McGuigan(dikutip dari Sevilla dkk, 1993:4), menyatakan bahwa setidak-tidaknya ada 3 keadaan yang dapat memunculkan masalah, yaitu: 1. ada informasi yang mengakibatkan munculnya kesenjangan dalam pengetahuan kita. 2. ada hasil-hasil (penelitian) yang bertentangan dan. 3. ada suatu kenyataan dan kita bermaksud menjelaskannya melalui penelitian.
TahapanAlur Klasik. Tahap Pertama (Awal) Adalah tahap pengantar. Secara umum, ini berisi informasi tentang berbagai masalah, yang akan dibahas pada langkah selanjutnya. Tahap ini adalah tahap pemecahan masalah atau bisa juga disebut sebagai tahap melawan menopause. Penyelesaian cerita dapat dibagi menjadi dua kategori: penyelesaian 44. Pengeboran pada formasi boulder dan breksi keras. 1. Persiapan Sebelum Proses Pengeboran. Sebelum memulai proses pengeboran, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan agar pekerjaan proyek berjalan dengan lancar. Dalam tahap persiapan ini, yang dilakukan terdiri atas: Pembuatan bak pengendap, bak penampung, serta saluran sirkulasi air. VujUdJm.